Pengamat Sebut Reshuffle Kabinet Jokowi Untuk Kepentingan Politik 2024
Jakarta, Dekannews - Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet dengan melantik dua menteri dan tiga wakil menteri baru kemarin, Rabu (16/6).
Pengamat politik Fernando Emas menilai reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi hanya untuk mengakomodir kepentingan partai politik. Sebab, kata dia, dalam pergantian kabinet kali ini, penilaian untuk mengisi jabatan menter bukan berdasarkan kinerja dan prestasi.
"Saya mengatakan reshuffle banci karena hanya menyasar menteri yang tidak memiliki partai politik dan hanya untuk mengakomodir PAN dan Hadi sebagai orang dekat Jokowi. Selain itu untuk mengakomodir PDIP yang berdasarkan informasi sangat menginginkan Menteri Dalam Negeri kembali dijabat oleh kadernya," kata Fernando melalui keterangan tertulis, Kamis (17/6).
Fernando mencontohkan, ada beberapa menteri yang juga gagal dalam menjalankan tugasnya namun karena berasal dari partai politik atau dekat dengan partai politik yang berkuasa tetap dipertahankan.
"Misalnya seperti Johnny G. Plate, Menteri Kominfo yang gagal mengawal pemberitaan dan media sosial yang masih banyak konten-konten provokasi. Begitupula dengan Wamen Kominfo yang berasal dari juga tidak memiliki prestasi, hanya viral waktu pingsan di Solo aja," terang dia.
Fernando juga menilai ada sejumlah nama-nama menteri layak diganti. Kata dia, Menteri Pertanian yang gagal dalam melaksanakan keinginan Jokowi yang menginginkan kebutuhan pangan tidak lagi impor, seharusnya diganti.
"Abdul Halim Iskandar juga gagal memimpin Kemendes PDTT, Menteri Perindustrian yang berasal dari Golkar, kader PDI Perjuangan Risma yang saat ini menempati posisi Menteri Sosial dan juga Sandiaga Uno yang merupakan representasi Gerindra tidak memiliki prestasi namun masih dipertahankan oleh Jokowi," urai Fernando.
Padahal Fernando menambahkan, jika Jokowi mau memastikan program pemerintahan berjalan dengan baik seharusnya mengangkat Wamen dari kalangan loyalisnya bukan dari partai politik. Meskipun ingin tetap mempertahankan menteri yang tidak memiliki prestasi dari partai politik
"Saya melihat Jokowi sangat tersandera oleh kepentingan partai politik sehingga tidak mau berkonflik dengan partai politik demi kepentingan 2024. Selain itu orang sekeliling Jokowi juga punya kepentingan pribadi dengan memberikan masukan kepada Jokowi karena biasanya 80% keputusan dipengaruhi oleh orang sekelilingnya," tutupnya.
Sebagai informasi mereka yang dilantik adalah mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). menggantikan Sofyan Djalil. Kemudian, Zulkifli Hasan yang ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Selain itu, Jokowi juga menunjuk tiga orang menjadi wakil menteri (wamen) yang baru. Ketiganya, yakni Raja Juli Antoni sebagai Wamen ATR/BPN, John Wempi Watipo sebagai Wamendagri dan Afriansyah Noor sebagai Wamenaker. (Zat)